Senin, 06 Juli 2015

SANDI CAESAR




SANDI CAESAR

Esai ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan



 logo-Unsil-PTN.png




Oleh :
Helma Kurniasari
142151077




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS  SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015

Apa itu Sandi Caesar? Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Goyang Caesar yang ngetren beberapa waktu yang lalu. Juga tidak ada hubungannya dengan Caesar teman kalian. Lalu apa itu Sandi Caesar? Awalnya saya tidak tahu. Tapi setelah ke klinik tong seng Wikipedia saya jadi tahu apa itu Sandi Caesar. Begini yang ditulis di Wikipedia.
images (1).jpg
Gambar 1. Julius Caesar
Dalam kriptografi, Sandi Caesar adalah salah satu
teknik enkripsi paling sederhana dan paling terkenal. Sandi
ini termasuk sandi substitusi dimana setiap huruf pada teks
terang (plaintext) digantikan oleh huruf lain yang memiliki
selisih posisi tertentu dalam alfabet geseran3, W akan menjadi
 Z, I menjadi L, dan K menjadi N sehingga teks terang "wiki"akan menjadi "ZLNL" pada teks tersandi. Nama Caesar diambil dari Julius      

Caesar, jenderal, konsul, dan diktator Romawi yang menggunakan sandi ini untuk berkomunikasi dengan para panglimanya. Langkah enkripsi oleh Sandi Caesar sering dijadikan bagian dari penyandian yang lebih rumit, seperti Sandi Vigenère, dan masih memiliki aplikasi modern pada system ROT13. Pada saat ini, seperti halnya sandi substitusi alphabet tunggal lainnya, Sandi Caesar dapat dengan mudah dipecahkan dan praktis tidak memberikan kerahasiaan bagi pemakainya.
A.    Kriptografi
Kriptografi secara umum adalah ilmu dan seni  untuk menjaga kerahasiaan berita. Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu  autentikation, data integrity, confidentiality  dan  non repudiation.
Suatu kriptografi mempunyai elemen elemen dasar yang perlu diketehui.
1.      Enkripsi  (Encryption)
Enkripsi merupakan sebuah proses  menjadikan pesan yang dapat dibaca  (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya.
2.      Dekripsi 
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima ‘pembalik’ dan  key yang sama.   
3.      Plaintext
Plaintext adalah pesan  atau informasi yang akan dikirimkan dalam  format yang mudah dibaca atau dalam bentuk aslinya.
Ciphertext
Plaintext
Sdshu
Paper
Xqb
Uny
                       
4.      Ciphertext 
Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.
Plaintext
Ciphertext
Paper
Sdshu
Uny
Xqb
5.   Kunci 
a.       Kunci Simetris 
Skema enkripsi akan disebut symmetric-key apabila pasangan kunci untuk proses enkripsi dan dekripsinya sama .
b.      Kunci Asimetris 
Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya.
B.     Chiper Substitusi
Chiper Substitution adalah sandi dimana setiap karakter dari plaintext (huruf atau angka) diganti atau di substistusi dengan karakter  lain dalam susunan abjad. Tidak ada perubahan dalam susunan abjad asli yang digunakan pada plaintext. Contoh dari Chiper Substitusi adalah Sandi Caesar, Sandi Vigenère.
images.jpg
Gambar 2. Julius Caesar

C.     Caesar Cipher
Dalam hal ini kuncinya adalah pergeseran huruf yaitu 3.
Susunan alphabet setelah digeser sejauh 3 huruf membentuk
sebuah tabel substitusi sebagai berikut:


 

Alfabet biasa dan alfabet sandi:
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
Untuk menyandikan sebuah pesan, cukup mencari setiap huruf yang hendak disandikan di alfabet biasa, lalu tuliskan huruf yang sesuai pada alfabet sandi. Untuk memecahkan sandi tersebut gunakan cara sebaliknya. Contoh penyandian sebuah pesan adalah sebagai berikut.
Teks Terang    :   JANGAN MENDEKATI  BLOK  D
Teks Sandi      :    MDQJDQ PHQGHNDWL EORN G
Secara matematis pergeseran 3 huruf alfabetik ekivalen dengan melakukan operasi modulo terhadap plainteks P menjadi cipherteks C dengan persamaan
C = E ( P ) = ( P + 3 ) mod 26  (1) Karena ada 26 huruf didalam alphabet. Penerima pesan mengembalikan lagi cipherteks dengan operasi kebalikan, secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan P=D(C)=(C-3) mod 26 (2) dapat diperhatikan bahwa fungsi D adalah balikan (invers) dari fungsi E , yaitu :
D ( C ) = E-1 ( P )  (3)
D.    Cipher dan Matematika
Dasar keilmuan dari Caesar cipher sebagian besar adalah matematika yang antara lain mencakup teori bilangan, aljabar dan fungsi. Subbab matematika tersebut sudah diajarkan sejak pendidikan sekolah bahkan diperluas lagi di perguruan tinggi.  Rumus Caesar Cipher secara umum :
C = E ( P ) = ( P + k) mod 26
            Dan Fungsi Deskripsi adalah
P = D ( C ) = ( C - k ) mod 26
             Catatan:
1.      Pergeseran 0 sama dengan pergeseran 26 (susunan huruf tidak berubah).
2.   Pergeseran lain untuk k > 25 dapat juga dilakukan  namun hasilnya akan kongruen dengan bilangan bulat dalam modulo 26. Misalnya k = 37 kongruen dengan 11 dalam modulus 26, atau 37 ≡ 11 (mod 26).
Persamaan di atas menggunakan subbab matematika teori bilangan khususnya dengan modulus. Operasi modulus adalah sebuah operasi yang menghasilkan sisa pembagian dari suatu bilangan terhadap bilangan lainnya.  
    Contoh  modulus :
1 = 7 mod 2 
2 = 5 mod 3
Sebenarnya operasi modulus sudah dikenalkan sejak dini hanya saja banyak yang tidak tahu nama operasi tersebut. Selain menggunakan operasi modulus, Caesar Cipher juga menggunakan aljabar dalam pengerjaannya. Aljabar dasar, yang mencatat sifat-sifat operasi bilangan riil, menggunakan simbol sebagai "pengganti" untuk menandakan konstanta dan variabel, dan mempelajari aturan tentang ungkapan dan persamaan matematis yang melibatkan simbol-simbol tersebut. 
F.   Caesar Cipher dan Karakter Kesadaran Keamanan
Caesar Cipher mengaplikasikan pelajaran matematika yang didapatkan pada
kehidupan yang sebenarnya. Banyak sekali contoh penggunaannya antara lain dalam merahasiakan password Facebook, ATM, Yahoo, Gmail, dan lain-lain. Langkah preventif yang paling mudah agar terhindar dari terbobolnya kata sandi yang dimiliki adalah dengan mengaplikasikan algoritma Caesar Cipher sebagai pengacak password yang kita miliki. Sebagai contoh :
Password yang belum dienkripsi :
AKU ADALAH AKU
Password yang sudah dienkripsi :
DNX DGDODK DNX
(Menggunakan Caesar Cipher dengan kunci = 3 / ROT 3)
Password yang mudah (aku adalah aku) berubah menjadi kata yang acak dan tidak memiliki makna (dnx dgdodk dnx), hanya dengan algoritma yang sederhana yaitu Caesar Cipher.  Ketika kita sudah terbiasa dalam merahasiakan sesuatu maka kita akan secara otomatis mengamankan data pribadi ataupun sesuatu yang dianggap penting agar terhindar dari ancaman keamanan informasi. Meskipun kita sudah mengamankan password kita, ada saatnya dimana kita lupa atau memberitahukan password yang kita punya. Kesalahan seperti itu harus diminimalisasi. Saat kita belajar untuk mengatasi kelemahannya dan memperbaiki kelemahannya dan memunculkan kebiasaan positif yang baru maka inilah yang disebut dengan karakter. Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar.  Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari. Untuk membangun karakter yang sadar akan keamanan informasi maka harus dikenalkan mengenai pengamanan kriptografi. Kriptografi yang mudah di implementasikan pada kehidupan sehari-hari secara nyata dengan rumus matematika yang tidak sulit untuk di mengerti dan untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan adanya pengenalan kriptografi khususnya Caesar Cipher.
Pembentukan karakter kesadaran keamanan informasi yaitu dengan menerapkan Caesar cipher untuk menyembunyikan data teks yang bersifat rahasia atau penting.
            Pada zaman sekarang aspek kesadaran keamanan informasi menjadi suatu yang penting bagi masyarakat dunia. Perkembangan teknologi yang terus meningkat selalu diimbangi dengan kecanggihan tindak kejahatan. Hanya mengandalkan sistem keamanan tanpa disertai dengan pengembangan pola berfikir akan menjadi sia-sia. Pengenalan algoritma  Caesar Cipher yang mudah dipahami ini kepada guru dan murid akan membangun karakter dan pola berfikir sehingga terciptanya masyarakat kreatif, cerdas, dan sadar akan keamanan.
Password atau sandi yang mudah ditebak sangat berbahaya jika orang yang tidak berhak mengetahuinya. Sebagai contoh jika password cloud storage yang berisi data-data pekerjaan atau hasil karya kita diketahui, maka orang lain bisa menyalahgunakan hal tersebut atau yang parah adalah terjadinya aksi pembajakan hasil karya. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan kriptologi dalam hal ini  kriptologi yang paling mudah dipahami oleh orang awam adalah kriptografi substitusi dengan algoritma Caesar Cipher.
Dalam enkripsi Caesar tentu memiliki kelebihan dan kelemahan diantaranya :
1.      Kelebihan enkripsi Caesar
a.       Salah satu teknik enkripsi paling sederhana dan terkenal saat zamannya.
b.      Salah satu algoritma Cipher  tertua dan paling diketahui dalam perkembangan ilmu kriptografi.
c.       Sangat mudah untuk digunakan.
2.      Kelemahan enkripsi Caesar
a.       Tingkat keamanannya rendah dikarenakan jumlah kuncinya hanya 26 kunci saja.
b.      Teknik pemecahan kata kunci tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan terhadap semua kunci yang ada yang berjumlah 26 tersebut.
Menurut penulis, penggunaan dari Caesar Cipher ini dapat dimodifikasi dengan mengubah jumlah yang hanya 3 dan juga arah geseran. Jadi kita dapat menggunakan teknik Caesar Cipher dengan modulo 5, misalnya. Jika penulis flashback berada di zaman Caesar maka penulis tidak akan membuat kode enkripsinya yang tidak mudah diketahui orang lain. Sehingga penulis berpendapat bahwa  menurut opini penulis supaya pembuatan enkripsi tidak mudah diketahui orang lain. Maka, dibuatlah seperti ini. Contohnya :
Himpunan ke
geser x
Geser
1
1 (mod 5)
1
2
2 (mod 5)
2
3
3 (mod 5)
3
4
4 (mod 5)
4
5
5 (mod 5)
0
1
6 (mod 5)
1
2
7 (mod 5)
2

Misalnya di modulo 5:
P   E  N  D  I   D  I   K  A  N    M  A  T  E  M  A  T  I  K  A
1    2   3   4  0   1   2   3  4   0      1   2   3  4   0   1   2  3  4   0
Q  G  Q  H  I   E  K  N  E  N      N  C W  I  M   B V  L O  A
Seandainya jika Caesar dulu seperti itu mungkin Sandi Caesar tidak akan dikatakan paling sederhana karena setiap alphabet akan memiliki perbedaan perbedaan tersendiri sehingga tidak mudah ditebak.
Ini sebuah ide, bantuan dan dukungan dari dosen pembimbing, sehingga dibuatlah opini tersebut. Maka dari itu, penulis berharap untuk kedepannya di Indonesia terutama di Universitas Siliwangi semoga banyak enkriptor-enkriptor yang bisa mengembangkan lagi sehingga bisa menjadikan enkripsi hal yang sangat menarik dan diminati kembali. Nilai 3 merupakan nilai pergeseran yang dipakai oleh Julius Caesar, dengan memodifikasi, penulis membuat opini enkripsi di modulo 5 sesuai dengan perjanjian antar dua pihak yg berkomunikasi, kita bisa membuat sebuah sistem sandi yang lebih rumit lagi dan dikembangkan lagi menjadi lebih tidak mudah diketahui orang lain. Semoga tulisan ini membawa manfaat untuk penulis terutama untuk pembaca agar ilmu pengetahuannya
semakin bertambah.













DAFTAR PUSTAKA

CL. SOUL. (2015). Caesar Chiper. [Online]. Tersedia : http://mi-pro.web.id/2015/04/cesar-chiper-menggunakan-bahasa-pemrograman-java/ [6 Juni 2015]

Code,in,Design. (2008). Kriptografi. [Online]. Tersedia: http://codeindesign.com/dasar-kriptografi-enkripsi-dan-dekripsi
                  [5 Juni 2015]

Kompasiana. (2011). Memangun Karakter Melalui Sains. [Online]. Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/30/membangun-karakter melalui-sains/ [4 Juni 2015]

LSN. (2007). Jelajah Kriptologi.jakarta:LSN [4 Juni 2015]

Munir, Rinaldi. (2007). Kriptografi. Informatika. [4 Juni 2015]

Namiesyva. Kriptografi SebPagai Media Pembelajaran Dalam studi Matematika Tingkat Sekolah,Bandung : ITB. [4 Juni 2015]

Scribd. (2008). Kriptografi-Sebagai-Media-Pembelajaran Dalam Studi Matematika-Tingkat Sekolah. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/77585742/Kriptografi-Sebagai-MediaPembelajaran-Dalam-Studi-Matematika-Tingkat-Sekolah
[6 Juni 2015]

Wikipedia. (2011). Sandi Caesar. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Sandi_Caesar [5 Juni 2015]















Tidak ada komentar:

Posting Komentar